RINGKASNEWS.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menutup rangkaian Bulan Literasi Keuangan dengan menggelar Puncak Hari Indonesia Menabung 2025, Rabu (21/8/2025). Kegiatan ini melibatkan hampir 2.000 peserta yang tersebar di SMPN 1 Palimanan, SMPN 1 Mundu, dan Balai Desa Babakan Losari.
Agenda tersebut terselenggara berkat kerja sama OJK Cirebon dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, Bank BJB Kantor Wilayah 3 dan Kantor Cabang Sumber, serta Universitas Swadaya Gunung Jati. Fokus utama kegiatan adalah mendorong budaya menabung di kalangan pelajar sekaligus memperluas akses keuangan bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari program inklusi keuangan, OJK bersama Bank BJB meresmikan Bank Mini Sekolah di SMPN 1 Palimanan dan SMPN 1 Mundu. Selain itu, tercatat 1.942 rekening Simpanan Pelajar (SimPel) baru dibuka pada kegiatan tersebut.
“Aspek literasi dan inklusi keuangan sangat penting bagi generasi muda yang sehari-hari dekat dengan teknologi. Bank Mini Sekolah harus dimanfaatkan sebagai sarana belajar sekaligus membiasakan budaya menabung,” kata Asisten Direktur Kantor OJK Cirebon, Tesar Pratama.
Tesar juga mengingatkan pihak sekolah agar lebih ketat mengawasi penggunaan layanan keuangan para siswa. “Kami berpesan jangan sampai fasilitas keuangan disalahgunakan untuk hal-hal negatif, termasuk judi online,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto, menegaskan gerakan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) bukan sekadar program formalitas. Menurutnya, kehadiran Bank Mini Sekolah dan pemanfaatan SimPel justru menjadi langkah konkret membangun perilaku finansial yang sehat sejak dini.
“Dengan layanan keuangan yang dekat dengan guru dan siswa, diharapkan muncul budaya menyisihkan uang untuk ditabung, bukan menabung dari sisa uang,” kata Ronianto.
Dalam kegiatan ini, OJK juga menghadirkan sesi edukasi keuangan yang disampaikan oleh Anggun Khairunnisa Puteri, Sheila Bonita, dan Fardyansyah dari Kantor OJK Cirebon. Materi yang diberikan meliputi tugas dan wewenang OJK, pengelolaan keuangan, modus kejahatan di sektor jasa keuangan, hingga kanal pengaduan konsumen.
OJK Cirebon menegaskan akan terus memperluas edukasi keuangan di wilayah Ciayumajakuning melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. “Pemanfaatan produk dan layanan keuangan yang aman dan terjangkau adalah kunci tercapainya kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” tulis OJK Cirebon dalam keterangan resmi.
Sebagai bentuk transparansi, OJK Cirebon juga kembali menegaskan larangan bagi seluruh mitra kerja maupun rekanan untuk memberikan hadiah dalam bentuk apapun kepada jajarannya. Kebijakan ini, menurut OJK, merupakan bagian dari komitmen menjaga tata kelola yang bersih, transparan, dan berintegritas.