RINGKASNEWS.ID - Seleksi calon anggota Komisi Informasi (KI) Kota Cirebon memasuki tahap baru. Sebanyak 40 peserta yang lolos seleksi awal dijadwalkan mengikuti psikotes dan dinamika kelompok pada 13 Agustus 2025.
Namun, di tengah proses yang sedang berjalan, muncul desakan dari sejumlah pihak agar seleksi ini berlangsung secara objektif, terbuka, dan bebas dari konflik kepentingan.
Salah satu suara kritis datang dari Presiden Kaukus Muda, Reno Sukriano. Ia meminta Tim Seleksi (Timsel) menjaga integritas dan tidak melakukan intervensi dalam bentuk apa pun terhadap hasil seleksi.
“Seleksi ini harus bersih dan bebas dari keberpihakan. Jangan sampai Timsel ‘cawe-cawe’ demi meloloskan calon tertentu,” kata Reno saat ditemui di Cirebon, Rabu (30/7/2025).
Menurutnya, sebagai lembaga yang bertugas menjamin keterbukaan informasi publik, proses seleksi anggota KI seharusnya juga dilaksanakan secara transparan. Reno pun meminta agar seluruh nilai peserta dari setiap tahapan diumumkan secara terbuka.
“Ini seleksi Komisi Informasi, bukan lembaga tertutup. Publik berhak tahu nilai peserta dari awal sampai akhir. Jangan ada yang ditutupi,” ujarnya.
Ia juga menyoroti dugaan adanya potensi konflik kepentingan. Reno mengklaim mendapat informasi bahwa salah satu peserta yang lolos 40 besar merupakan kerabat dari anggota Pansel.
“Kalau benar ada hubungan keluarga di dalam, ini bisa menimbulkan tanda tanya. Satu-satunya cara untuk menjaga kepercayaan publik adalah dengan membuka semua data secara gamblang,” tambahnya.
Reno mendesak agar dokumen persyaratan dan hasil penilaian setiap tahapan seleksi dipublikasikan. Ia mengingatkan bahwa prinsip keterbukaan merupakan amanat langsung dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
“Kalau prosesnya memang bersih, tidak ada alasan untuk takut transparan,” katanya.
Hingga berita ini ditulis, pihak Tim Seleksi belum memberikan tanggapan atas sejumlah sorotan tersebut.