RINGKASNEWS.ID - Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Kencana mengembangkan budidaya jamur tiram di Desa Luwungkencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.
Usaha ini menjadi salah satu upaya pemberdayaan ekonomi warga desa, khususnya kaum perempuan.
KWT Putri Kencana telah berdiri sejak 2014. Hingga kini, kelompok tersebut mampu memproduksi sekitar 300 kilogram jamur tiram setiap kali panen.
Selain menjual jamur segar, hasil panen juga diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah.
Kuwu Desa Luwungkencana, Mustofa, mengatakan budidaya jamur tiram yang dijalankan KWT Putri Kencana merupakan salah satu UMKM yang terus berkembang di wilayahnya.
Menurut dia, kegiatan tersebut turut membuka lapangan kerja bagi ibu-ibu rumah tangga.
“Alhamdulillah, KWT Putri Kencana sudah berkembang dan melibatkan ibu-ibu dalam pengolahan berbagai produk jamur,” kata Mustofa, Rabu (17/12/2025).
Ia menambahkan, pengembangan UMKM budidaya jamur tiram sejalan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan. Pemerintah desa, kata dia, akan terus mendorong agar usaha tersebut memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua KWT Putri Kencana, Waluyo, mengatakan budidaya jamur tiram relatif mudah dilakukan dan tidak memerlukan lahan yang luas. Produksi dapat dijalankan dengan memanfaatkan lahan kosong.
“Budidaya jamur tiram cukup mudah dan peluang pasarnya masih terbuka lebar. Dari usaha ini, kami juga bisa memberdayakan warga Desa Luwungkencana,” ujar Waluyo.
Ia menjelaskan, KWT Putri Kencana juga mendapat bantuan peralatan pengemasan dari program YBM RO Bandung.
Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan produk olahan jamur, seperti jamur crispy, keripik jamur, sate jamur, dan opak jamur.
Untuk pemasaran, produk olahan jamur tiram KWT Putri Kencana telah dipasarkan melalui sejumlah agen di wilayah Ciayumajakuning. (Ade Hamdan)
