RINGKASNEWS.ID - PT PLN (Persero) bersama warga Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, melakukan pengukuran jarak aman dan medan magnet di bawah jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500kV Cibinong–Saguling, Rabu (14/05).
Pengukuran ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari keluhan warga yang menyebut adanya sejumlah gangguan kesehatan dan kematian hewan ternak yang diduga terkait keberadaan jaringan listrik tegangan tinggi tersebut.
Kegiatan ini turut disaksikan oleh perwakilan DPRD Kabupaten Bandung Barat, Forkopimcam Cipatat, perangkat desa, serta awak media.
Warga sebelumnya menyampaikan adanya keluhan seperti penyakit kulit dan paru-paru, serta adanya tiang besi yang menyetrum di lapangan voli yang berada tepat di bawah lintasan SUTET. Menanggapi hal ini, PLN segera turun tangan untuk melakukan pengukuran langsung di lapangan.
Hasilnya, jarak antara kabel terendah SUTET dengan bangunan di bawahnya tercatat 18,8 meter—jauh di atas ambang batas aman yang ditetapkan dalam Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2025, yaitu 9 meter.
Sementara itu, medan magnet yang terukur sebesar 1,6 mikrotesla, berada jauh di bawah batas aman menurut standar Kementerian ESDM (0,1 militesla) maupun WHO (0,3 militesla).
“Hasil pengukuran menunjukkan kondisi di bawah jaringan SUTET ini sangat aman. Bahkan medan magnetnya hanya 1/1000 dari ambang batas,” ujar Willy Oktaviano, perwakilan dari PT PLN (Persero), kepada media.
Willy juga membantah dugaan aliran listrik di tiang besi lapangan voli. “Tadi saya coba pegang langsung tiangnya, dan tidak terasa setruman apa pun,” tegasnya.
Terkait dugaan dampak kesehatan dan kematian hewan ternak, Willy menegaskan hal itu berada di luar ranah PLN dan menyarankan agar dikaji lebih lanjut oleh dinas terkait.
“PLN siap berdialog lebih lanjut. Kami berharap pihak DPRD dapat menghadirkan ahli dari Dinas Kesehatan dan Peternakan agar dapat diketahui penyebab yang sebenarnya,” tambahnya.
Selama ini, PLN melalui Unit Pembangkit Saguling yang merupakan bagian dari PLN Group, disebut memiliki hubungan baik dengan masyarakat sekitar, termasuk melalui berbagai program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi warga di Desa Rajamandala Kulon.