Kunjungi Kemensos, DPRD Kabupaten Cirebon Pertanyakan Validitas Data Penerima BPJS

Selasa, 1 Jul 2025 07:51
    Bagikan  
Kunjungi Kemensos, DPRD Kabupaten Cirebon Pertanyakan Validitas Data Penerima BPJS
Humas DPRD

DPRD Kabupaten Cirebon saat berdiskusi bersama perwakilan Kementerian Sosial RI di Jakarta, membahas persoalan kepesertaan BPJS dan akurasi data penerima bantuan sosial.

RINGKASNEWS.ID - Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon mendorong pemerintah pusat untuk mencari solusi alternatif terkait persoalan kepesertaan BPJS Kesehatan, khususnya yang bersumber dari skema Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dorongan ini disampaikan dalam kunjungan kerja ke Kementerian Sosial RI di Jakarta pada Kamis (26/6) lalu.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Sophi Zulfia mengatakan, masalah kepesertaan BPJS yang tidak mencapai target nasional perlu menjadi perhatian serius. Berdasarkan aturan terbaru, cakupan kepesertaan BPJS minimal harus mencapai 80 persen dari jumlah penduduk. Namun, di Kabupaten Cirebon, angkanya masih sekitar 74 persen.

“Yang jadi persoalan, banyak warga yang rutin menggunakan layanan BPJS tiba-tiba statusnya nonaktif. Padahal sebelumnya nonaktif karena tidak digunakan, tapi ini aktif dipakai, tetap nonaktif,” ujar Sophi.

Salah satu penyebab utama dinilai berasal dari proses seleksi penerima PBI yang kini berbasis pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), menggantikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dalam sistem baru ini, rumah tangga dikelompokkan ke dalam sepuluh desil berdasarkan tingkat kesejahteraan.

Menurut aturan, hanya warga dengan kategori desil 1 hingga 4 yang berhak mendapatkan bantuan sosial reguler, termasuk PBI BPJS. Namun, Sophi menyoroti banyaknya kasus ketidaksesuaian data di lapangan.

“Kami temukan ada warga dengan penghasilan di bawah UMR malah masuk ke desil 6. Ini kan aneh. Kami mempertanyakan indikator yang digunakan dalam penetapan desil,” tuturnya.

Karena itu, DPRD Kabupaten Cirebon mendesak agar validasi dan pembaruan data dilakukan secara berkala dan melibatkan perangkat daerah hingga tingkat desa. Tujuannya agar tidak ada masyarakat miskin yang justru terlewat dari program perlindungan sosial.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Eryati, menambahkan bahwa keakuratan data adalah fondasi penting dari setiap kebijakan sosial. Ia mendorong evaluasi menyeluruh terhadap sistem pemadanan data yang digunakan dalam penetapan penerima bantuan.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV Khanafi mengusulkan adanya opsi lain untuk mengisi kekosongan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, misalnya dengan mengaktifkan kembali program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

“Kami melihat perlu ada peran serta daerah untuk menjamin masyarakat yang tidak tercover PBI, karena layanan kesehatan adalah kebutuhan dasar,” ungkapnya.

Menanggapi hal ini, perwakilan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemensos, Nawir, menjelaskan bahwa DTSEN kini menjadi rujukan tunggal dalam penyaluran bansos, sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2025. Data ini menggunakan pendekatan desil nasional, bukan per wilayah.

“Desil 1 itu kelompok 10 persen rumah tangga termiskin secara nasional, desil 2 kelompok 11–20 persen, dan seterusnya,” ujar Nawir.

Ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria masyarakat yang otomatis dinyatakan tidak layak menerima bantuan sosial, seperti sudah meninggal dunia, menjadi ASN, atau tidak ditemukan alamatnya berdasarkan Kepmensos No. 73 Tahun 2024.

Kunjungan Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon ini diharapkan dapat membuka jalan menuju perbaikan sistem, baik dari sisi data maupun akses layanan, sehingga masyarakat yang membutuhkan tetap dapat memperoleh hak atas jaminan kesehatan secara adil.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Caruban Promosindo

Berita Terbaru

FISIP UGJ Dampingi Enam Desa di Kuningan Kembangkan Website Layanan Publik
Sempat Melawan Saat Digerebek, Residivis Narkoba di Cirebon Akhirnya Ditangkap
LPK Juara Bangsa Buka Peluang Kerja ke Kapal Pesiar dan Hotel Internasional
Pemkot Cirebon Siapkan Semua Unsur Hadapi Potensi Banjir dan Longsor
Jaga Keandalan Operasional, KAI Daop 3 Cirebon Ganti Material Jalur Rel
Cirebon Jadi Pusat Pembelajaran Budaya bagi Siswa Jawa Barat
Pemerintah Dorong Pemenuhan Gizi Anak untuk Indonesia Emas 2045
Raperwan Kode Etik DPRD Kabupaten Cirebon Siap Diparipurnakan
Gencarkan Edukasi Gizi, Program MBG Sasar Masyarakat Indramayu
Truk Tangki BBM Meledak di Cianjur, Pos Polisi dan Ruko Hangus Terbakar
Program Makan Bergizi Gratis Didorong Jadi Gerakan Nasional di Cirebon
Urus SKCK Kini Bisa dari Rumah lewat Aplikasi Polri Super APP
Polres Cirebon Kota Buka Layanan Aduan Korban Penarikan Kendaraan oleh Debt Collector
Warga Purwakarta Didorong Pahami Gizi Anak Sejak Dini
Kurang dari Lima Menit, Rp600 Juta Terkumpul untuk Rutilahu di Kota Cirebon
Pemerintah Tegaskan Keamanan Program Makan Bergizi Gratis di Depok
Pemerintah Perluas Program Makan Bergizi Gratis ke Wilayah Kampar-Riau
“Cooking Heroes: Teen Battle”, Cara Santika Premiere Linggarjati Fasilitasi Remaja Belajar Masak
DPR dan BGN Ajak Warga Bekasi Bangun Kesadaran Gizi Sejak Dini
Keluarga Asal Cirebon yang Terlantar di Aceh Akhirnya Bisa Pulang Berkat Bantuan Banyak Pihak
Live Streaming Ringkas Radio Net
ringkas radio net
Online Radio