RINGKASNEWS.ID - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam pengembangan layanan informasi desa berbasis website resmi desa.id.
Kerja sama ini ditandai dengan peluncuran enam website desa percontohan yang digelar di Teras Pendopo Kabupaten Kuningan, Kamis (6/11/2025). Program tersebut melibatkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kuningan sebagai mitra pendamping teknis.
Dekan FISIP UGJ, Dr. Hj. Siti Khumayah, menyebut bahwa pendampingan ini ditujukan untuk memperkuat penyampaian informasi publik serta meningkatkan keterbukaan tata kelola pemerintahan di tingkat desa.
“Website desa bukan hanya soal publikasi kegiatan. Ia menjadi sarana informasi anggaran, pelayanan, dan data desa yang dapat diakses warga kapan saja,” ujarnya.
Enam desa yang terlibat dalam tahap awal program ini yaitu Ragawacana, Gandasoli, Kertayasa, Mekarmulya, Mekarsari, dan Pemulihan. Seluruhnya akan menjadi desa binaan dalam pengelolaan dan pembaruan konten website secara berkelanjutan.
Ia menyampaikan bahwa masih banyak desa di Kuningan yang belum memanfaatkan domain desa.id. Karena itu, program pendampingan akan tetap dibuka bagi desa lain yang memerlukan.
Sementara itu, Rektor UGJ, Prof. Dr. Achmad Faqih, mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk memastikan hasil pembelajaran dan penelitian dapat diterapkan langsung di masyarakat.
“Transformasi digital harus dirasakan sampai ke desa, tidak berhenti pada level kota atau kampus,” katanya.
Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati, Prof. Dr. Mukarto Siswoyo, menambahkan bahwa pengembangan website desa memerlukan kesiapan sumber daya manusia, bukan hanya ketersediaan teknologi.
“Yang utama adalah siapa yang mengelola dan bagaimana informasi diperbarui secara rutin,” ujarnya.
Peluncuran program ini dihadiri jajaran pemerintah daerah, kepala desa, perangkat kecamatan, serta mahasiswa FISIP yang terlibat sebagai pendamping teknis.
"Dengan beroperasinya website desa percontohan ini, masyarakat diharapkan memiliki akses informasi yang lebih mudah, mulai dari layanan administrasi hingga kegiatan pemerintahan desa," pungkasnya.
