RINGKASNEWS.ID - Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar di Surabaya, Sabtu (15/11/2025), sebagai upaya memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi sejak usia dini.
Program MBG yang digagas DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) ini mendapat respons positif dari warga setempat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut.
Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, mengatakan MBG merupakan bagian dari visi besar pembangunan sumber daya manusia yang dicanangkan pemerintah. Menurut dia, pemenuhan gizi menjadi fondasi penting dalam menyiapkan generasi yang sehat dan produktif.
“Melalui MBG, pemerintah tidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menyiapkan generasi masa depan yang mampu bersaing secara global,” ujar Lucy.
Lucy menegaskan, pelaksanaan program MBG harus dilakukan secara akuntabel dan tepat sasaran, terutama bagi kelompok prioritas seperti anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan bahan pangan yang digunakan aman, bergizi, dan memanfaatkan produk lokal.
“Program ini perlu kita jaga bersama agar benar-benar memberi manfaat bagi anak-anak dan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Mochamad Halim, menyebut MBG bukan sekadar bantuan sosial, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas,” ucap Halim.
Ia menjelaskan, pelaksanaan MBG mengacu pada empat standar utama, yakni kecukupan kalori, komposisi gizi seimbang, standar kebersihan, serta pemanfaatan bahan pangan lokal. Selain itu, program ini juga diharapkan memberi dampak ekonomi bagi pelaku UMKM, petani, dan usaha lokal.
Untuk menjaga transparansi, pengawasan pelaksanaan program turut melibatkan partisipasi masyarakat melalui portal resmi yang disediakan.
“Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan publik, kami berharap tidak ada anak Indonesia yang tertinggal akibat kekurangan gizi,” tutur Halim.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, pemerintah berharap kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan mitra kerja dapat semakin kuat guna mendukung terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045.
