RINGKASNEWS.ID - Upaya meningkatkan kualitas gizi anak terus diperkuat di berbagai daerah. Di Kota Malang, sejumlah pemangku kebijakan, tenaga kesehatan, serta warga berkumpul untuk membahas pentingnya akses makanan bergizi bagi anak-anak dalam mendukung tumbuh kembang dan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
SiPertemuan yang berlangsung pada Kamis (6/11) tersebut dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Gamal M. Biomed, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Rahma Dewi Auliyasari, serta praktisi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nina Andriyani. Ratusan warga setempat turut mengikuti diskusi dan pemaparan mengenai pemenuhan gizi harian anak.
Gamal menekankan bahwa penyediaan makanan bergizi bagi anak memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan manusia Indonesia. Menurutnya, pemenuhan gizi bukan hanya soal penyediaan menu sehat, melainkan penanaman fondasi kesehatan sejak dini.
“Ini adalah investasi strategis untuk membentuk SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045. Masih banyak keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak setiap hari. Program pemenuhan gizi yang terarah dapat membantu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas generasi masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Rahma Dewi Auliyasari dari Badan Gizi Nasional menyampaikan bahwa penerapan pola makan seimbang berperan langsung pada kesiapan anak dalam belajar di sekolah.
“Setiap anak perlu memulai hari dengan kondisi tubuh yang bertenaga dan pikiran yang fokus. Langkah ini bukan sebatas memberi makan, tetapi memastikan tumbuh kembang dan prestasi mereka turut meningkat,” ucap Rahma.
Rahma menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan standar pengolahan dan pengawasan pangan, mulai dari dapur bersertifikasi, pemantauan tenaga pendidik, hingga pemeriksaan laboratorium terhadap bahan makanan yang digunakan.
Dari sisi pelaksanaan di lapangan, praktisi SPPG Kota Malang, Nina Andriyani, menyebutkan bahwa layanan pemenuhan gizi terus diperkuat melalui 17 hingga 18 SPPG yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Standar kebersihan dan kelayakan bahan semakin diperketat. Pengawasan dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk memastikan makanan yang diberikan aman dan sesuai kebutuhan gizi anak,” kata Nina.
Melalui dukungan lintas lembaga, pemenuhan gizi harian anak di Jawa Timur diharapkan menjadi praktik baik yang dapat diterapkan lebih luas untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan perkembangan generasi muda Indonesia.
