RINGKASNEWS.ID - Badan Gizi Nasional (BGN) memperkuat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah terpencil melalui kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang digelar di Medan pada 17–18 Oktober 2025.
Pelatihan ini menjadi langkah penting untuk memastikan layanan program berjalan optimal, terutama di daerah yang menghadapi hambatan geografis. BGN melibatkan pemerintah daerah, pelaku UMKM, serta penyedia pangan lokal untuk memastikan rantai penyediaan pangan aman dan terstandar.
Dalam kegiatan tersebut, BGN memfokuskan materi pada percepatan validasi layanan, termasuk kesiapan penyedia pangan, distribusi bahan baku, hingga verifikasi keamanan produk. Mekanisme percepatan ini dinilai krusial untuk menjaga kualitas layanan di daerah yang memiliki tantangan akses.
Kepala Subdivisi PPM BGN, Indri, menyatakan bahwa percepatan layanan SPPG menjadi kunci dalam pemerataan manfaat program MBG.
“Daerah dengan akses terbatas harus tetap mendapat layanan yang sama. Validasi percepatan ini memastikan bahwa penyediaan pangan aman dan bergizi bagi peserta didik dapat berjalan tanpa ada wilayah yang tertinggal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor—termasuk dengan pemerintah daerah dan penyedia pangan lokal—menjadi faktor penting untuk mengatasi kendala di lapangan.
“Ketersediaan bahan baku hingga keamanan produk harus dijaga melalui proses yang akuntabel dan responsif terhadap kondisi lapangan,” kata Indri.
Melalui pelatihan ini, BGN berharap pemangku kepentingan semakin memahami urgensi percepatan layanan dalam menjaga keberlanjutan program. Forum tersebut juga menjadi ruang evaluasi agar penyelenggaraan MBG lebih adaptif dan sesuai kebutuhan daerah terpencil.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu prioritas nasional untuk meningkatkan kualitas gizi peserta didik sekaligus memperkuat ekonomi lokal. Dengan percepatan layanan yang semakin baik, manfaat program ini diharapkan menjangkau lebih merata hingga pelosok Nusantara.
