RINGKASNEWS.ID - Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di Kota Malang, program ini kembali diperkenalkan kepada masyarakat sebagai langkah memastikan anak-anak memperoleh asupan gizi yang memadai sejak dini.
Kegiatan yang melibatkan DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) digelar pada Sabtu (15/11). Ratusan warga hadir mengikuti pemaparan dari sejumlah narasumber, termasuk Anggota Komisi IX DPR RI Gamal M.Biomed, Koordinator Kecamatan Bululawang Nurul Faiziah, serta Anggota DPRD Kota Malang Asmualik.
Gamal menyebut MBG sebagai bagian dari persiapan menuju bonus demografi 2045. Menurut dia, peluang demografi hanya dapat dimanfaatkan jika kualitas kesehatan dan pendidikan generasi muda turut meningkat.
“Stunting masih menjadi tantangan karena berdampak pada tumbuh kembang dan kemampuan belajar. Intervensi negara diperlukan agar anak-anak mendapatkan nutrisi yang layak,” ujar Gamal.
Ia mengingatkan bahwa masalah gizi tidak hanya terjadi pada keluarga berpenghasilan rendah, tetapi juga di keluarga mampu akibat pola konsumsi yang kurang tepat.
Koordinator Kecamatan Bululawang, Nurul Faiziah, menuturkan bahwa MBG sudah diterapkan sebagai pilot project selama sekitar sepuluh bulan dan membawa perubahan positif di masyarakat. Menurut dia, program ini tidak hanya meningkatkan gizi anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal.
“Bahan baku makanan berasal dari petani, nelayan, dan UMKM sekitar. Banyak anak semakin bersemangat berangkat sekolah karena mendapatkan makanan bergizi yang belum tentu tersedia di rumah,” kata Nurul.
Ia menambahkan bahwa pemanfaatan pangan lokal—mulai dari buah-buahan, sayuran, tahu-tempe, hingga hasil laut—membuat program ini lebih dekat dengan masyarakat dan mudah diterapkan.
Anggota DPRD Kota Malang, Asmualik, menilai pemenuhan gizi berperan langsung terhadap kesehatan dan prestasi belajar. Ia berharap program MBG dijalankan secara konsisten agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.
“Makanan sehat mendukung daya tahan tubuh dan meningkatkan konsentrasi anak di sekolah. Program ini perlu terus dikawal agar berjalan sesuai kebutuhan di lapangan,” tuturnya.
Melalui pelaksanaan MBG, berbagai pihak berharap kualitas gizi anak Indonesia semakin meningkat dan target penurunan stunting dapat dicapai secara bertahap
