RINGKASNEWS.ID - Upaya memperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia terus digencarkan pemerintah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini kembali disosialisasikan oleh DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung Serbaguna Desa Keboan, Kabupaten Jombang, Jumat (17/10).
Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan Komisi IX DPR RI, Badan Gizi Nasional, serta perangkat desa dan masyarakat setempat. Semua pihak menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Tenaga Ahli DPR RI M. Sam’ani Kurniawan, yang hadir mewakili Wakil Ketua Komisi IX DPR RI M. Yahya Zaini, menuturkan bahwa MBG bukan sekadar program bantuan pangan, melainkan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
“Program Makan Bergizi Gratis ini adalah investasi besar bagi masa depan bangsa. Kami di DPR bersama Badan Gizi Nasional akan terus memastikan program ini berjalan baik agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujar Sam’ani.
Ia menambahkan, MBG menjadi salah satu program prioritas pemerintah yang diarahkan untuk memperkuat ketahanan gizi masyarakat dan menyiapkan generasi produktif di masa depan.
“Melalui MBG, kita tidak hanya memberi makanan bergizi, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya gizi seimbang. Ini bagian dari langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Sementara itu, Teguh Suparngadi, Staf Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional, menjelaskan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga berperan dalam meningkatkan literasi gizi masyarakat.
“Program ini mendorong pola makan sehat, meningkatkan asupan gizi, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan petani dan pelaku UMKM dalam penyediaan bahan pangan,” ungkap Teguh.
Kepala Desa Keboan, Fachrudin, mengapresiasi pelaksanaan program tersebut di wilayahnya. Ia menilai, MBG tidak hanya memberi manfaat langsung bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga mendorong roda ekonomi desa.
“Program ini memberi dampak nyata bagi masyarakat. Selain membantu pemenuhan gizi keluarga, dapur-dapur lokal dan bahan pangan dari petani desa ikut terlibat, sehingga perputaran ekonomi ikut tumbuh,” ujarnya.
Pelaksanaan MBG di Jombang menjadi salah satu langkah nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Dengan dukungan berbagai pihak.
Program ini diharapkan mampu berjalan berkelanjutan dan menjadi pilar penting dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.(Adv)