DPR Apresiasi Pengelolaan Batu Bara dan Lingkungan di Cirebon Power

Senin, 10 Nov 2025 16:53
Rombongan Komisi XII DPR RI saat meninjau kawasan PLTU Cirebon Power di Kabupaten Cirebon. Ist

RINGKASNEWS.ID - Komisi XII DPR RI menilai pengelolaan energi dan lingkungan di PLTU Cirebon Power berjalan baik dan dapat menjadi contoh bagi pembangkit listrik lain di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan saat rombongan Komisi XII melakukan kunjungan kerja ke kompleks pembangkit di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jumat (7/11/2025).

Dalam kunjungan tersebut, DPR meninjau langsung operasional dua unit pembangkit berkapasitas 1.000 megawatt (MW) dan 660 MW yang telah menggunakan teknologi untuk menekan emisi.

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Dony Maryadi Oekon mengatakan bahwa pengelolaan stok batu bara di Cirebon Power berada dalam kondisi stabil.

Menurut Dony, Cirebon Power mampu menjaga ketersediaan batu bara lebih dari 20 hari karena menjalin kerja sama pasokan dengan penambangan batu bara yang terintegrasi. Kondisi ini berbeda dengan sejumlah pembangkit lain yang hanya memiliki persediaan beberapa hari saja.

“Stok yang terjaga ini penting untuk memastikan listrik tetap tersedia. Pemerintah juga harus mengatur agar kebutuhan dalam negeri tidak terganggu karena ekspor yang terlalu besar,” kata Dony.

Selain itu, anggota Komisi XII DPR RI, Rokhmat Ardian menilai pengelolaan lingkungan dan program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan perusahaan berjalan konsisten.

Ia menyebut pembangkit ini tidak hanya menyediakan listrik bagi jaringan Pulau Jawa, tetapi juga memberikan manfaat sosial bagi warga sekitar.

“Kami melihat program CSR dan pendekatan lingkungannya berjalan. Ini menunjukkan pembangkit tidak hanya fokus pada produksi listrik, tetapi juga pada masyarakat dan keberlanjutan,” ujarnya.

Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila mengakui perusahaan terus memastikan operasional pembangkit tetap sesuai standar lingkungan pemerintah, sekaligus menyiapkan strategi jelang rencana pensiun dini Unit 1.

“Kami berkomitmen mengoperasikan pembangkit dengan baik dan tetap memperhatikan lingkungan hidup. Tiga tahun sebelum pensiun dini dilaksanakan, kami akan menyiapkan program bagi karyawan, masyarakat, dan mitra agar transisi berjalan tanpa dampak negatif,” katanya.

Berita Terkini