RINGKASNEWS.ID - Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia terus digencarkan melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang digagas pemerintah pusat bersama DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) ini hadir di GOR Badminton Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jumat (24/10).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI sekaligus Anggota Komisi II Ahmad Heryawan, serta perwakilan BGN Anyelir Puspa Kemala.
Dalam sambutannya, Netty Prasetiyani menegaskan bahwa program MBG merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi pembangunan bangsa. Menurutnya, kualitas pangan dan gizi menjadi faktor penentu dalam menciptakan generasi unggul.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah strategis untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing. DPR RI berperan dalam memastikan dasar hukum, pengawasan anggaran, dan keberlanjutan program di seluruh daerah,” ujar Netty.
Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan kualitas makanan serta transparansi penggunaan dana. Selain itu, peran keluarga tetap menjadi faktor utama dalam menjaga ketahanan gizi anak.
“Orang tua memiliki tanggung jawab memberikan gizi seimbang sejak dini, karena ketahanan gizi dimulai dari rumah,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ahmad Heryawan menyebut bahwa MBG bukan hanya upaya menekan angka stunting, tetapi juga strategi meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh.
“Program ini menyasar anak usia sekolah hingga kelompok rentan gizi buruk. Ini adalah investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berprestasi,” kata Aher sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, selain manfaat kesehatan, program ini turut memberdayakan petani dan pelaku UMKM lokal.
“MBG juga mendukung perekonomian daerah dengan meningkatkan permintaan bahan pangan lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Anyelir Puspa Kemala dari BGN menjelaskan bahwa program ini dijalankan dengan sistem tata kelola digital untuk menjamin pengawasan dan transparansi.
“Pelaksanaan MBG mengacu pada empat standar, yaitu kecukupan kalori, keseimbangan gizi, higienitas, dan keamanan pangan. Semua menu dirancang oleh ahli gizi dengan memanfaatkan bahan baku lokal,” jelas Anyelir.
Ia menambahkan, MBG membawa dampak positif terhadap ekonomi daerah melalui peningkatan permintaan produk pertanian, perikanan, dan usaha mikro.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah, legislatif, tenaga pendidikan, dan masyarakat dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.(Adv)
