RINGKASNEWS.ID - Pemerintah bersama DPR RI terus menggencarkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah konkret menekan angka stunting dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kegiatan sosialisasi program tersebut digelar di Gedung Wanita Surabaya, Rabu (15/10), dengan tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia.” Acara ini dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota Komisi V DPR RI Reni Astuti, serta perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Mochamad Halim.
Dalam pemaparannya, Netty Prasetiyani menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
“Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi dalam 1.000 HPK, dampaknya bersifat permanen. Anak berisiko mengalami stunting, gangguan kecerdasan, dan rendahnya produktivitas di masa depan,” ujar Netty.
Ia menambahkan, stunting merupakan persoalan multidimensi yang perlu diselesaikan melalui kerja sama lintas sektor. Dunia pendidikan, menurutnya, harus menjadi garda terdepan dalam membangun kesadaran gizi sejak dini.
“Kunci pencegahan stunting adalah kerja bersama. Dunia pendidikan harus aktif dalam edukasi gizi anak-anak kita,” tegasnya.
Netty juga menilai Program MBG sebagai bentuk nyata DPR dalam mengawal kebijakan gizi nasional melalui fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
“Investasi terbaik bangsa bukan pada beton atau infrastruktur, melainkan pada gizi anak-anak Indonesia. Dengan memperhatikan 1.000 Hari Pertama Kehidupan, kita sedang menyiapkan generasi emas yang sehat dan berdaya saing,” tuturnya.
Sementara itu, Reni Astuti menilai Program MBG bukan sekadar kebijakan jangka pendek, melainkan langkah strategis membangun masa depan bangsa.
“Melalui MBG, anak-anak belajar disiplin gizi dan pola makan sehat sejak dini. Ini bukan hanya soal makanan, tapi juga pembentukan karakter dan kesehatan,” kata Reni.
Perwakilan BGN, Mochamad Halim, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG mengacu pada empat standar utama, yaitu kecukupan kalori, gizi seimbang, keamanan pangan, dan penggunaan bahan pangan lokal.
“Program ini tidak sekadar memberi makan, tapi memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengawasan program dilakukan secara digital melalui portal BGN untuk menjamin transparansi dan partisipasi publik.
Melalui kegiatan ini, para pemangku kepentingan di Surabaya sepakat bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan investasi jangka panjang dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan mandiri menuju Indonesia Emas 2045.(Adv)
