RINGKASNEWS.ID - Pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, dipertanyakan oleh guru dan wali murid. Pasalnya, rapel MBG selama empat hari yang seharusnya diterima siswa disebut tidak dibagikan.
Program MBG yang ditujukan untuk membantu pemenuhan gizi siswa tersebut dinilai belum berjalan sesuai ketentuan. Selain jumlah paket yang tidak sesuai, kualitas isi makanan juga dikeluhkan.
Salah seorang wali murid di Arjawinangun berinisial T mengatakan, sejak Jumat (19/12/2025) siswa di sekolah anaknya tidak menerima MBG. Pihak penyelenggara kemudian menyampaikan bahwa pembagian akan dirapel pada Senin (22/12/2025).
“Kalau dirapel, seharusnya anak-anak menerima empat paket. Tapi yang diterima hanya satu paket,” kata T.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh guru di sekolah penerima MBG. Mereka menilai mekanisme rapel yang disampaikan tidak terealisasi di lapangan, sehingga menimbulkan kebingungan di kalangan siswa dan orang tua.
Sejumlah wali murid dan guru kemudian mendatangi dapur MBG yang berada di sekitar Balai Desa Arjawinangun untuk mempertanyakan sisa paket rapel yang belum dibagikan.
Sementara itu, perwakilan mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Arjawinangun, Ani Friska Yunita, membantah adanya persoalan serius dalam pembagian MBG. Ia menyebut kejadian tersebut hanya kesalahpahaman.
“Ini hanya miskomunikasi. Saya kira pembagiannya sudah selesai. Tambahan MBG rencananya akan dibagikan kembali pada Rabu depan,” ujar Ani saat dikonfirmasi melalui telepon.
Guru dan wali murid berharap pembagian MBG ke depan dapat dilakukan secara jelas dan tepat waktu, agar tujuan program untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa dapat berjalan optimal. (Ade Hamdan)