RINGKASNEWS.ID - PT KAI Daop 3 Cirebon ikut mendorong pengembangan wisata berbasis rel di Jawa Barat lewat kegiatan West Java Familiarization Trip atau Famtrip yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
Program bertajuk West Java Traincation itu menjadi salah satu cara mengenalkan kembali potensi wisata di sepanjang jalur kereta api, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di daerah-daerah yang dilalui.
Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin mengatakan, kegiatan ini menjadi ajang promosi wisata tematik yang menghubungkan berbagai destinasi unggulan melalui jaringan perkeretaapian Jawa Barat.
“Lewat program ini, wisatawan bisa menikmati perjalanan yang nyaman sekaligus mengenal potensi budaya, sejarah, dan alam di tiap daerah. Kami berharap bisa menghadirkan pengalaman wisata yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Muhib, Rabu (23/10/2025).
Salah satu rute yang menjadi sorotan adalah “Railways Unveiling Culture”, yang mengajak peserta berkeliling Cirebon dan Kuningan selama tiga hari.
"Selain menikmati perjalanan dengan kereta api, rombongan juga mengunjungi sejumlah destinasi ikonik seperti Keraton Kasepuhan, Goa Sunyaragi, sentra batik Trusmi, hingga wisata alam di kaki Gunung Ciremai," terang Muhib.
Rombongan yang terdiri dari pelaku perjalanan wisata, agen tur, dan jurnalis dari berbagai daerah tiba di Stasiun Cirebon pada Selasa (21/10). Mereka disambut hangat oleh jajaran manajemen KAI Daop 3 bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon dengan pengalungan kain batik khas daerah.
Kegiatan ditutup pada Kamis (23/10) dengan penampilan Tarling Cerbonan dari grup Putra Sangkala Reborn di Stasiun Cirebon sebelum rombongan kembali ke Jakarta.
Selain Cirebon–Kuningan, West Java Traincation juga menghadirkan tiga rute wisata lainnya, yakni High-Speed Railway Trip (Karawang–Purwakarta–Subang), Railways Heritage (Bogor–Sukabumi), dan Railways Scenic Panoramic (Bandung–Garut–Tasikmalaya).
Muhibbuddin menambahkan, sinergi antara KAI dan pemerintah daerah ini diharapkan dapat memperluas pilihan wisata berbasis transportasi publik.
“Kami ingin perjalanan dengan kereta api tak hanya soal menuju tempat tujuan, tapi juga bagian dari pengalaman wisata itu sendiri,” tandasnya.
