Cegah Insiden Gunung Kuda, Tambang Galian C Argasunya Akan Dilarang Pemkot Cirebon

Selasa, 3 Jun 2025 14:19
    Bagikan  
Cegah Insiden Gunung Kuda, Tambang Galian C Argasunya Akan Dilarang Pemkot Cirebon
Humas Pemkot

Wali Kota Cirebon Effendi Edo bersama jajaran Forkopimda meninjau lokasi tambang galian C di kawasan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Senin (2/6).

RINGKASNEWS.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon berencana menutup aktivitas tambang galian C di kawasan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi menyusul insiden longsor di tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, yang menelan korban jiwa.

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, bersama Sekretaris Daerah Agus Mulyadi dan jajaran Forkopimda melakukan inspeksi mendadak ke lokasi tambang galian C di Argasunya pada Senin (2/6/2025).

Dalam sidak tersebut, Wali Kota memastikan masih ada aktivitas penambangan yang dilakukan oleh warga di beberapa titik.

“Sebagian besar menggunakan lahan pribadi dan dikelola secara mandiri. Namun sayangnya, aktivitas ini belum memiliki izin resmi dari pemerintah,” kata usai peninjauan.

Pemkot Cirebon, lanjut Edo, akan segera mengeluarkan larangan resmi terkait aktivitas tambang tersebut. Sebelum diterbitkan, larangan akan didahului dengan sosialisasi kepada warga dan pemasangan rambu larangan di lokasi.

“Kami ambil langkah ini sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi kejadian serupa seperti di Gunung Kuda. Itu menjadi peringatan keras bagi kita semua,” ujarnya.

Wali Kota mengungkapkan bahwa aktivitas penambangan, meskipun dilakukan secara kecil-kecilan, tetap berisiko tinggi, apalagi tanpa kajian teknis dan izin resmi.

“Kondisi tanah di kawasan Argasunya juga rawan, terutama jika terus digali tanpa perhitungan. Kita tidak ingin ada korban di wilayah kita sendiri,” tegasnya.

Selain menghentikan aktivitas tambang, Pemkot juga tengah mengkaji keberadaan bangunan sekolah yang berlokasi tak jauh dari lokasi tambang. Kajian dilakukan bersama ahli geologi untuk memastikan kelayakan lokasi.

“Kalau hasil kajian menunjukkan ada potensi bahaya, tentu kami akan mempertimbangkan relokasi sekolah demi keselamatan siswa,” jelas Edo.

Sementara itu, sejumlah warga yang sebelumnya bergantung pada pekerjaan tambang mulai beralih profesi. Sebagian di antaranya membuka usaha kecil atau mencari pekerjaan lain di luar sektor tambang.

“Ini harus kita dorong terus. Pemkot siap mendampingi masyarakat yang ingin beralih ke pekerjaan yang lebih aman dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Caruban Promosindo

Berita Terbaru

Warga Cirebon Tolak Kenaikan PBB, Wali Kota Janji Kaji Ulang Perda
Pengasuh Ponpes Al-Khiyaroh Buntet Ajak Warga dan Aparat Jaga Keamanan
Ari Lasso dan Tompi Kompak Soroti Transparansi Royalti WAMI
Nama Bupati Pati Sudewo Muncul di Kasus Suap Proyek Kereta DJKA
Demo Pati Ricuh, Bupati Sudewo Menolak Lepas Jabatan
Jajang Hermawan Resmi Pimpin Kantor Perwakilan BI Cirebon
KAI Daop 3 Salurkan Bantuan TJSL Rp 469 Juta untuk Empat Lokasi di Cirebon dan Indramayu
Menuju Indonesia Emas, BGN Gencarkan Sosialisasi Makan Bergizi Gratis
Langkah Kecil Alyssa Menuju Puncak Tertinggi Jawa Barat
OJK Cirebon Luncurkan Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif di Gunung Kuning Majalengka
Bekasi Siapkan 169 Dapur untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
13.662 Bantalan Rel Diganti, KAI Daop 3 Cirebon Pastikan Jalur Aman
Satori dan Heri Gunawan Diduga Terima Miliaran Rupiah dari Dana CSR BI dan OJK
Menjelang Porprov, Bupati Imron Kritik Konflik Internal KONI Cirebon
DPR dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis di OKU Timur
Indosat Gunakan AI Cegah Spam dan Scam, Fokus di Jabodetabek hingga Jabar
MBG Tak Hanya Penuhi Gizi, Tapi Juga Buka Lapangan Kerja
Dalam Pembahasan KUA-PPAS 2026, Ketua DPRD Sophi Soroti BPJS dan Layanan RSUD
DJP, Minerba, dan SKK Migas Sepakat Awasi Penerimaan Negara dari Sektor Tambang dan Migas
Satresnarkoba Polres Cirebon Kota Gerebek Rumah Pengedar Sabu di Pegambiran
Live Streaming Ringkas Radio Net
ringkas radio net
Online Radio