RINGKASNEWS.ID - Badan Gizi Nasional (BGN) kembali melakukan penguatan peran masyarakat dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pelatihan yang digelar di Hotel Santika Mega City, Bekasi, pada 4–6 Desember 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu diikuti ratusan peserta dari berbagai komunitas dan pelaku usaha lokal. Pelatihan ini digelar oleh Direktorat Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat BGN untuk memastikan masyarakat memahami konsep program, sekaligus siap mengambil peran dalam pelaksanaannya.
Tenaga Ahli BGN, Beny Sudarmaji, mengatakan bahwa keberhasilan MBG sangat ditentukan oleh kolaborasi lintas pihak, termasuk pemerintah daerah, komunitas, serta pelaku UMKM.
“Program MBG tidak dapat berjalan optimal tanpa keterlibatan masyarakat. Kami ingin setiap pihak memahami perannya, mulai dari menjaga mutu bahan pangan hingga memastikan edukasi gizi tersampaikan dengan baik,” ujar Beny.
Ia menambahkan, kegiatan pelatihan ini bukan hanya penyampaian informasi satu arah, melainkan forum dialog bagi masyarakat untuk menyampaikan kendala, bertukar pengalaman, dan mendapatkan pendampingan.
Menurut Beny, kualitas pasokan pangan menjadi perhatian utama BGN. Karena itu, edukasi terkait standar kebersihan, proses produksi, dan pengelolaan usaha lokal juga diberikan dalam pelatihan tersebut.
Perwakilan LPK Bimekas Reka Utama, Yurnia Indriasari, menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal merupakan langkah penting agar pasokan bagi program MBG berjalan lancar.
“Kami mendorong pelaku UMKM untuk mampu menyusun rencana usaha, menerapkan standar pelayanan yang baik, dan memiliki strategi pemasaran yang efektif. Dengan begitu, mereka tidak hanya mendukung program MBG, tetapi juga memperkuat usaha mereka sendiri,” katanya.
Rekan Yurnia, Nanang Suryanto, menegaskan bahwa pengelolaan usaha yang baik menjadi dasar bagi keberlangsungan pasokan pangan.
“Pelaku usaha harus mampu mencatat transaksi, menyusun laporan keuangan, dan menjaga operasional secara konsisten. Ini penting bagi keberlanjutan usaha dan memastikan pasokan untuk MBG tetap stabil,” ucapnya.
Sementara itu, narasumber lain, Sarif Muslim, menyoroti pentingnya kemitraan antar-pelaku usaha dalam mendukung keberlanjutan program.
“Kolaborasi dalam jaringan pemasok dapat menjaga kualitas dan kontinuitas pasokan lokal. Kemitraan yang kuat akan memperkuat ekosistem yang menopang pelaksanaan MBG,” jelasnya.
BGN berharap kegiatan pelatihan ini dapat memperluas pemahaman masyarakat bahwa program MBG merupakan upaya bersama. Pemberdayaan masyarakat, menurut BGN, menjadi fondasi penting agar program berjalan efektif dan memberi manfaat luas bagi seluruh lapisan.
