RINGKASNEWS.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah disiapkan pemerintah dinilai membawa peluang baru bagi pelaku usaha lokal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
Selain memperbaiki gizi anak bangsa, program ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat melalui keterlibatan langsung kelompok usaha kecil di daerah.
Sosialisasi program MBG digelar di Aula Hotel Cendrawasih, Lahat, Kamis (13/11/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi IX DPR RI Sri Meliyana, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Rahma Dewi Auliyasari, serta narasumber lokal Indra Sai.
Sri Meliyana mengatakan, MBG bukan hanya program pemenuhan gizi, tetapi juga wadah pemberdayaan masyarakat.
Menurut dia, rantai penyediaan makanan bergizi dapat menjadi ruang partisipasi bagi warga yang memiliki usaha kuliner maupun kelompok pengolah pangan di desa.
“Program ini membuka peluang bagi masyarakat untuk ikut terlibat sebagai penyedia menu. Ibu-ibu yang memiliki kemampuan memasak atau pelaku UMKM dapat mengajukan masakan khas daerah untuk masuk dalam program MBG,” ujar Sri Meliyana.
Ia menilai, keterlibatan warga dalam penyediaan makanan akan menciptakan perputaran ekonomi baru, terutama bagi usaha kecil di tingkat kecamatan dan desa.
“Dengan bergeraknya usaha lokal, manfaat program ini tidak hanya dirasakan anak-anak sebagai penerima, tetapi juga para pelaku usaha yang menjadi bagian dari rantai produksi,” katanya.
Sri Meliyana juga menekankan bahwa perbaikan gizi merupakan langkah penting menuju Generasi Emas Indonesia 2045. Namun, ia berharap implementasi MBG tetap mengutamakan pemberdayaan masyarakat agar manfaatnya berjalan beriringan.
“Stunting, anemia, dan masalah gizi lainnya masih menjadi tantangan. MBG hadir untuk mengatasinya, sekaligus mengangkat ekonomi warga. Ini yang ingin kita dorong bersama,” ucapnya.
Dengan adanya program tersebut, pemerintah berharap kualitas gizi anak meningkat, sementara ekonomi lokal ikut tumbuh melalui partisipasi aktif masyarakat dalam penyediaan makanan bergizi.
