RINGKASNEWS.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi perhatian publik sebagai salah satu upaya pemerintah memperkuat ketahanan gizi nasional. Melalui pendekatan yang lebih terstruktur, program ini menyasar kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperluas pelaksanaan program MBG, termasuk di Bandar Lampung pada Rabu (18/11). Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang edukasi mengenai pentingnya asupan gizi sejak dini.
Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menyebut program MBG merupakan bentuk kehadiran negara dalam memastikan masyarakat mendapatkan akses gizi yang layak. Di hadapan ratusan warga, ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pembagian makanan.
“MBG adalah langkah strategis untuk membangun kualitas sumber daya manusia sejak dini. Banyak warga yang membutuhkan dukungan gizi namun terkendala akses. Melalui program ini, negara hadir untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ujar Nihayatul.
Ia menjelaskan, pelaksanaan MBG turut didukung oleh Sentra Produksi dan Penyediaan Gizi (SPPG). Selain memastikan ketersediaan bahan pangan segar dan aman, SPPG juga memberi manfaat ekonomi melalui pasokan yang melibatkan wilayah sekitar.
Menurutnya, program ini tidak hanya meningkatkan mutu gizi, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga yang terlibat sebagai tenaga dapur dan distribusi.
“Ini bukan hanya soal makanan. Banyak warga sekitar SPPG bisa terlibat dalam proses produksi pangan. Jadi manfaatnya ganda, gizi untuk keluarga dan ekonomi untuk lingkungan,” kata dia.
Menanggapi isu dugaan keracunan makanan yang sebelumnya sempat beredar, Nihayatul menegaskan bahwa kasus tersebut terjadi akibat dapur yang tidak mengikuti standar operasional prosedur (SOP).
“Masyarakat tidak perlu khawatir. Kami sudah turun ke lapangan, dan persoalannya karena ada dapur yang tidak mengikuti SOP. Kami mendorong BGN memperketat pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang. Intinya, program ini aman dan memberikan banyak manfaat,” ujarnya.
Ia berharap penguatan pengawasan dan kolaborasi berbagai pihak dapat membuat program MBG berjalan optimal dan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat.
“MBG harus menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Nihayatul.
