RINGKASNEWS.ID - Pembahasan mengenai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali digelar di Kota Malang sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi anak dan remaja. Kegiatan ini berlangsung di Blimbing Indah Megah pada Rabu (12/11) dan dihadiri ratusan warga.
Acara tersebut menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI Gamal, M.Biomed, Korwil Badan Gizi Nasional (BGN) Kota Malang Muhamad Atho’illah, serta Dosen Universitas Brawijaya Arief Alamsyah.
Dalam pemaparannya, Gamal menegaskan bahwa MBG merupakan langkah strategis untuk menyiapkan generasi Indonesia yang sehat dan produktif.
Menurutnya, perbaikan gizi sejak dini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan bonus demografi 2045.
“Anak-anak perlu asupan gizi yang cukup agar dapat tumbuh optimal. Ini investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia,” ujar Gamal.
Sementara, Muhamad Atho’illah menilai persoalan gizi masih luas, tidak hanya soal stunting. Ia menyebut anemia pada anak sekolah dan risiko metabolik pada remaja sebagai masalah yang perlu ditangani bersama.
“Intervensi gizi harus berkesinambungan. MBG juga membuka peluang untuk memperkuat rantai pasok pangan dan melibatkan UMKM lokal,” katanya.
Dari sisi akademisi, Arief Alamsyah menjelaskan bahwa kekurangan gizi pada masa pertumbuhan memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif dan kesehatan.
“Nutrisi yang baik sejak awal kehidupan berpengaruh besar pada kemampuan belajar dan risiko penyakit di usia dewasa,” jelasnya.
Pembahasan MBG di Malang ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Program ini diharapkan mampu mencetak generasi yang lebih sehat serta berdaya saing, sekaligus memberi manfaat bagi perekonomian lokal.
