Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Tanah Bumbu-KalSel Dorong Generasi Sehat

Kamis, 7 Aug 2025 19:08
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung PKK Kapet Batulicin, Tanah Bumbu, bersama Komisi IX DPR RI dan BGN, mengajak masyarakat semakin peduli pentingnya gizi seimbang demi lahirnya generasi sehat dan cerdas. Ist

RINGKASNEWS.ID - Anggota Komisi IX DPR RI Mariana bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Rejowinangun, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu, Rabu (6/8/2025).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung PKK Kapet Batulicin itu, Mariana menegaskan bahwa intervensi gizi sejak usia dini merupakan fondasi utama untuk membentuk generasi emas Indonesia di masa depan.

“Gizi yang cukup bukan hanya soal tumbuh kembang fisik, tapi juga berpengaruh pada kecerdasan, produktivitas, dan daya saing bangsa. Setiap anak Indonesia berhak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung potensi maksimalnya,” kata Mariana.

Ia juga menekankan perlunya kerja sama lintas sektor agar program ini berjalan efektif.

“Keberhasilan program bergantung pada gotong royong, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga peran keluarga sebagai lini pertama pertahanan gizi anak,” ujarnya.

Tenaga Ahli SDM dan Madya BGN, Mochamad Halim, menambahkan bahwa pemenuhan gizi merupakan investasi jangka panjang bagi kualitas bangsa.

Menurutnya, program MBG tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga memberi edukasi tentang pola makan sehat, keberagaman pangan, dan konsumsi yang bertanggung jawab.

“Kami ingin membangun ekosistem masyarakat sadar gizi. Dari rumah tangga hingga sekolah harus terlibat dalam gerakan ini,” jelas Halim.

Ia juga menegaskan bahwa proses pendaftaran Dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) hanya bisa dilakukan melalui situs resmi BGN. Halim mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap pihak yang meminta imbalan atau bertindak sebagai perantara.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Tanah Bumbu, Adventina, menyoroti kompleksitas persoalan gizi yang dihadapi masyarakat, mulai dari kekurangan gizi, kelebihan gizi, hingga defisiensi mikronutrien.

Ia menilai masalah tersebut harus ditangani dengan pendekatan terpadu dan kolaborasi lintas sektor.

“Kesehatan anak adalah cerminan kesadaran kolektif. Kualitas gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat,” ujarnya.

Program MBG menjadi salah satu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan stunting sekaligus membangun generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045. (Adv)

Berita Terkini