Pemkot Cirebon Bongkar Bangunan PKL di Bantaran Sungai Sukalila

Selasa, 16 Dec 2025 09:25
Alat berat saat membongkar bangunan pedagang kaki lima di bantaran Sungai Sukalila, Kota Cirebon, Senin (15/12/2025). Pembongkaran dilakukan sebagai bagian dari penertiban dan penataan kawasan sungai. Ist

RINGKASNEWS.ID - Pemerintah Kota Cirebon membongkar bangunan pedagang kaki lima (PKL) yang berdiri di bantaran Sungai Sukalila dan Kalibaru, Senin (15/12/2025).

Pembongkaran dilakukan sebagai bagian dari penataan kawasan sungai sekaligus mendukung rencana normalisasi Sungai Sukalila.

Penertiban menyasar bangunan PKL di Sukalila Utara dan Selatan serta Kalibaru Utara dan Selatan.

Sejumlah alat berat dikerahkan untuk meratakan bangunan yang masih tersisa, sementara sebagian pedagang telah lebih dulu membongkar lapaknya secara mandiri.

Ratusan personel gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, Linmas, dan Dinas Perhubungan disiagakan selama proses pembongkaran. Untuk kelancaran kegiatan, beberapa ruas jalan menuju lokasi ditutup sementara guna mendukung mobilitas alat berat dan menghindari kemacetan.

Kepala Satpol PP Kota Cirebon, Edi Siswoyo, mengatakan pembongkaran difokuskan pada bangunan yang belum dibongkar pedagang.

“Target hari ini seluruh bangunan bisa diratakan. Setelah itu, dua hingga tiga hari ke depan dilakukan pengangkutan material sisa,” ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Satpol PP berkolaborasi dengan berbagai instansi dengan menurunkan empat unit ekskavator, terdiri dari dua ekskavator besar milik BBWS Cimanuk–Cisanggarung dan dua ekskavator kecil dari Dinas Pekerjaan Umum.

“Material bangunan seperti kayu kami angkut ke TPA Kopiluhur. Sementara barang dagangan pedagang kami bantu dipindahkan ke rumah atau lokasi usaha baru,” kata Edi.

Sebelum pembongkaran dilakukan, Pemkot Cirebon telah menyampaikan surat peringatan secara bertahap kepada para pedagang. Imbauan tersebut membuat sebagian besar PKL memilih membongkar lapaknya secara mandiri tanpa perlawanan.

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyampaikan bahwa penertiban berjalan kondusif karena sebagian besar pedagang telah memahami rencana penataan kawasan sungai.

“Pedagang sudah mengetahui sejak awal dan sebagian besar membongkar sendiri,” katanya singkat di lokasi.

Pemkot Cirebon menyatakan telah menyiapkan lokasi relokasi bagi pedagang terdampak.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman, mengatakan relokasi disesuaikan dengan karakter usaha para pedagang.

“Sebagian pedagang sudah menempati lokasi baru di Pusat Grosir Cirebon (PGC). Untuk pedagang bunga di Kalibaru, kami menerima aspirasi agar ditempatkan di area terbuka dan sedang menyiapkan lokasi di belakang Terminal Harjamukti,” jelasnya.

Iing menambahkan, pemerintah memfasilitasi pemindahan dan pengaturan teknis di lokasi baru melalui paguyuban pedagang.

Dukungan terhadap penataan kawasan juga disampaikan warga sekitar. Ketua RW 3 Pagongan, Kaelani, menyebut penertiban dilakukan demi keteraturan lingkungan.

“Kalau untuk penataan kota dan sungai, kami mendukung,” katanya.

Salah satu pedagang seafood, Via, mengaku telah membongkar lapaknya secara mandiri setelah menerima surat peringatan.

“Sudah ada pemberitahuan sebelumnya, jadi kami bongkar sendiri. Mudah-mudahan ke depan kawasan sungainya jadi lebih baik,” ujarnya.

Ke depan, kawasan bantaran Sungai Sukalila dan Kalibaru direncanakan ditata sebagai ruang publik dengan pembangunan pedestrian, pemagaran, dan taman.

Berita Terkini