RINGKASNEWS.ID - Sistem kelistrikan Aceh yang sempat terisolasi pascabencana kini kembali terhubung dengan sistem besar Sumatra. Hal itu menyusul rampungnya perbaikan tower dan jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan–Langsa oleh PT PLN (Persero) pada Rabu (17/12) pukul 13.30 WIB.
Pulihnya jalur transmisi tersebut menjadi tahapan penting dalam pemulihan kelistrikan Aceh. Interkoneksi yang kembali tersambung memungkinkan PLN melanjutkan proses pengoperasian pembangkit listrik secara bertahap.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, transmisi Pangkalan Brandan–Langsa merupakan tulang punggung sistem interkoneksi Sumatra–Aceh. Karena itu, penyelesaiannya menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan pasokan listrik pascabencana.
“Setelah perbaikan tower dan jaringan transmisi rampung, sistem kelistrikan Aceh kembali terhubung dengan Sumatra. Ini menjadi fondasi penting untuk melanjutkan tahapan pemulihan berikutnya,” ujar Darmawan di Aceh Tamiang, Rabu (17/12).
Ia menjelaskan, pemulihan dilakukan dengan membangun sejumlah tower darurat di titik-titik transmisi yang terdampak banjir dan longsor. Langkah tersebut memungkinkan jaringan transmisi kembali berfungsi secara aman meski kondisi lapangan masih menantang.
“Pekerjaan dilakukan di tengah akses lokasi yang terbatas, kontur tanah yang labil, serta curah hujan tinggi yang menyebabkan genangan air dan lumpur,” kata Darmawan.
Dengan kembali tersambungnya jaringan transmisi, PLN memasuki tahap pengoperasian kembali pembangkit listrik, khususnya PLTU Nagan Raya. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk pemanasan unit, sinkronisasi dengan sistem, serta pengujian kinerja sebelum pembangkit dapat beroperasi optimal.
“Pemulihan kelistrikan tidak bisa dilakukan sekaligus. Setelah interkoneksi aman, pembangkit harus dioperasikan secara bertahap agar sistem tetap andal dan tidak menimbulkan gangguan lanjutan,” ujarnya.
Selanjutnya, pasokan listrik akan disalurkan secara bertahap ke masyarakat melalui 20 gardu induk, 558 penyulang, dan 15.717 gardu distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Aceh.
Untuk mendukung proses tersebut, lebih dari 1.600 personel PLN masih disiagakan di lapangan. Darmawan menyebut semangat masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana menjadi dorongan tersendiri bagi para petugas.
Di sisi lain, PLN memastikan penormalan jaringan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat di sejumlah wilayah masih terdapat genangan air dan lumpur pascabencana. PLN juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat selama proses pemulihan berlangsung.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan meminta doa serta dukungan masyarakat agar seluruh tahapan pemulihan kelistrikan dapat diselesaikan dengan aman dan cepat,” pungkas Darmawan.