RINGKASNEWS.ID - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mendukung perbaikan gizi masyarakat, terutama melalui ketersediaan makanan sehat yang terjangkau. Peran UMKM dinilai strategis dalam menekan angka stunting sekaligus mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal itu mengemuka dalam kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) di Hotel Grand Whiz Simatupang, Jakarta Selatan, pada 21–23 Juli 2025. Acara ini diikuti ratusan pelaku UMKM yang siap bersinergi dengan pemerintah dalam penyediaan pangan bergizi.
Perwakilan BGN, Rima Nurisa Brahmani, menyebutkan lembaganya merupakan institusi tunggal yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan program MBG. Menurut dia, keberhasilan program tidak bisa dilepaskan dari dukungan UMKM dan masyarakat.
“BGN adalah inisiatif strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan gizi yang terstruktur dan berbasis data. Kami membutuhkan dukungan UMKM agar program ini menyeluruh di seluruh Indonesia,” kata Rima.
Sejak diluncurkan hampir setahun lalu, BGN telah memiliki ribuan mitra dapur sehat di berbagai daerah. Jumlah tersebut, kata Rima, akan terus bertambah seiring dengan keterlibatan UMKM lokal.
Praktisi UMKM, Fransisca Exferina Edwar, menilai kontribusi pelaku usaha kecil tidak hanya dalam penyediaan pangan, tetapi juga edukasi gizi. Ia mencontohkan penurunan prevalensi stunting dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Meski ada perbaikan, angka tersebut masih membutuhkan perhatian serius.
“UMKM bisa menjadi mitra strategis pemerintah dengan menyediakan makanan bergizi, aman, dan berbahan lokal. Dengan dukungan serta edukasi, UMKM dapat menjadi agen perubahan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan produktif,” ujar Fransisca.
UMKM dinilai mampu menghadirkan makanan sehat dengan porsi kecil dan harga terjangkau, sehingga dapat menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah. Meski demikian, tantangan masih ada, terutama keterbatasan pengetahuan pelaku usaha tentang gizi dan standar pangan sehat.
Karena itu, BGN menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan UMKM agar mampu menghasilkan produk yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan masyarakat.
“UMKM bukan hanya motor ekonomi, tapi juga aktor penting dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Dukungan terhadap UMKM pangan bergizi akan melahirkan generasi sehat, produktif, dan berdaya saing,” tandas Rima.(Adv)