RINGKASNEWS.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mulai menjajaki peluang kerja sama lintas negara untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan dan adaptif terhadap berbagai tantangan ke depan.
Langkah ini ditandai melalui forum “Diskusi Strategis Perencanaan Join Program” yang digelar di kantor Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Selasa (5/8/2025).
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Suhartono, yang mewakili Bupati Cirebon Imron, mengatakan forum ini menjadi awal dari upaya membangun kolaborasi konkret dengan mitra internasional.
Salah satu fokusnya adalah penguatan infrastruktur dan ketahanan wilayah, terutama menghadapi persoalan pesisir, bencana, dan perubahan iklim.
“Kabupaten Cirebon tengah berada pada fase percepatan pembangunan. Tapi tantangan lingkungan dan sosial tak bisa diabaikan. Karena itu, kerja sama dengan pihak luar, termasuk kota-kota di luar negeri, menjadi penting,” ujar Suhartono.
Pemkab Cirebon membuka kemungkinan kemitraan global melalui skema seperti sister city dengan kota-kota di Belanda, penerapan konsep smart city, dan pengelolaan air terpadu.
Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk akademisi, swasta, dan masyarakat, selain pemerintah.
Ia juga menekankan pentingnya dokumen perencanaan yang tidak sekadar bersifat administratif, tetapi mampu menjadi panduan nyata untuk perubahan.
"Sejumlah agenda strategis disebut tengah dikaji, seperti pengembangan ekonomi biru dan hijau yang ramah lingkungan, serta peningkatan kapasitas aparatur melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan," ucapnya.
Forum ini diharapkan bisa menghasilkan masukan dan rumusan program bersama dengan mitra internasional, termasuk dalam isu pengendalian banjir dan transisi energi bersih.