RINGKASNEWS.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Cirebon ke-598, Sabtu (28/6/2025), di Griya Sawala, Gedung DPRD Kota Cirebon.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio, menekankan bahwa peringatan Hari Jadi bukan sekadar agenda seremonial tahunan, melainkan momen reflektif bagi seluruh elemen masyarakat.
“Hari Jadi Cirebon adalah saat untuk bersyukur atas perjalanan kota ini, sekaligus menghargai jasa para leluhur yang telah merintis peradaban Cirebon,” ujar Andrie.
Dengan mengusung tema Cirebon Mayungi lan Nyumponi dan tagline Cirebon Idola, Andrie mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat komitmen dalam mewujudkan pelayanan publik yang adil, pembangunan yang inklusif, serta perlindungan sosial yang menyeluruh bagi warga.
Andrie juga menyinggung pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemajuan kota. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu dalam semangat gotong royong membangun Kota Cirebon sebagai ruang hidup yang nyaman, aman, dan berkarakter.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mengarahkan pembangunan kota yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berkeadilan sosial.
Edo secara khusus menyoroti persoalan tambang ilegal yang dinilai semakin mengkhawatirkan. Ia menegaskan bahwa aktivitas tambang liar bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merusak tatanan ekologi dan membahayakan keselamatan warga.
“Pembangunan kota tidak boleh mengorbankan lingkungan. Kita ingin mewujudkan Cirebon yang tidak hanya maju secara fisik, tapi juga sehat secara ekologis dan adil secara sosial,” kata Edo.
Rapat paripurna tersebut turut dihadiri Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Dalam sambutannya, Dedi menyoroti pentingnya arah pembangunan Kota Cirebon yang berbasis pada kearifan lokal dan nilai budaya.
Ia mengingatkan agar pembangunan infrastruktur tidak semata mengejar estetika atau efisiensi, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan identitas daerah.
“Kota ini harus tetap bernapas sebagai Cirebon. Kalau membangun jalan, jangan semua diaspal hotmix. Gunakan paving blok agar air tanah tetap bisa meresap. Itu bagian dari keberlanjutan,” kata Dedi.
Ia juga menyarankan agar penghijauan kota diperkuat, salah satunya dengan menanam pohon khas Cirebon, seperti jamblang. Menurutnya, pelestarian vegetasi lokal harus menjadi bagian dari perencanaan ruang kota ke depan.
Rangkaian peringatan Hari Jadi Cirebon ke-598 tahun ini diisi berbagai kegiatan budaya, sosial, dan keagamaan. Pemerintah daerah berharap momen ini dapat memperkuat identitas kota dan mempererat kebersamaan warga dalam membangun masa depan Cirebon.