RINGKASNEWS.ID - Pemenuhan gizi anak menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibahas bersama masyarakat dan pemangku kebijakan daerah di Warung Kopi Inspiratif, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (21/11).
Acara ini menghadirkan tiga pembicara, yakni Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Muhammad Akmal Arrafat, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Teguh Supangardi.
Netty Prasetiyani menyebut MBG sebagai program pembangunan manusia jangka panjang yang tidak dapat dipandang sekadar sebagai bantuan pangan. Menurut dia, pemenuhan gizi sejak dini berpengaruh besar terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Anak dengan asupan gizi yang baik akan tumbuh lebih sehat dan mampu berpikir kritis. Ini menjadi bekal penting menuju Indonesia Emas 2045,” kata Netty.
Ia menambahkan, keberhasilan program membutuhkan kerja bersama lintas sektor, mulai dari pemerintah, sekolah, orang tua, hingga pelaku UMKM dan petani.
Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Muhammad Akmal Arrafat, menilai pengawasan pelaksanaan MBG di daerah harus dilakukan secara menyeluruh. Ia mengatakan evaluasi terus berjalan, mulai dari kebersihan dapur, menu harian, hingga pemenuhan standar gizi.
“MBG bukan hanya memberi makan, tapi memastikan kualitas gizi terbaik bagi anak-anak,” ujarnya.
Akmal juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga ahli gizi sesuai ketentuan BGN, sekaligus menyebut program ini telah membawa dampak positif seperti meningkatnya kehadiran siswa dan berkurangnya beban orang tua.
Dari sisi kebijakan pangan, Tenaga Ahli BGN Teguh Supangardi menilai MBG berperan dalam memperkuat ketahanan pangan lokal. Selain memenuhi kebutuhan gizi anak, program ini mengutamakan pemanfaatan bahan pangan dari daerah.
“MBG menggerakkan ekonomi lokal sekaligus memastikan anak-anak menerima makanan yang aman dan bergizi,” katanya.
Ia menyebut seluruh dapur MBG wajib memenuhi empat standar nasional: kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan. Masyarakat juga diajak berpartisipasi dalam pengawasan melalui kanal resmi BGN.
Teguh berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat memastikan MBG berjalan konsisten dan memberi manfaat nyata bagi generasi Indonesia.