RINGKASNEWS.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diperkenalkan kepada masyarakat dalam kegiatan yang berlangsung di Markas Dakwah Al Fuqron, Banten, Jumat (7/11).
Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak, dalam rangka menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045.
Acara tersebut dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Kepala Subbagian Tata Usaha KPPG Jakarta Yusda Aripin Salman, Ketua Yayasan Apimsa Bhakti Bangsa H. Ahmad Subadri, serta ratusan warga.
Neng Eem menegaskan pentingnya pemenuhan gizi sejak dini sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia.
“Program MBG bukan sekadar penyediaan makanan bergizi, tetapi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Badan Gizi Nasional memiliki misi memastikan setiap anak memperoleh akses gizi yang baik dan dukungan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Yusda Aripin Salman menjelaskan bahwa hadirnya MBG merupakan respons pemerintah atas tantangan gizi yang masih dihadapi, termasuk tingginya angka stunting, anemia, dan ketimpangan akses pangan bergizi.
“Sasaran program mencakup peserta didik dari PAUD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Seluruh makanan yang diberikan sudah memenuhi standar kecukupan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan,” katanya.
Ketua Yayasan Apimsa Bhakti Bangsa, H. Ahmad Subadri, menilai pemenuhan gizi merupakan langkah penting dalam membangun kualitas manusia Indonesia.
“Gizi yang baik sejak dini sangat berpengaruh pada kemampuan belajar, kesehatan, dan produktivitas generasi mendatang,” ucapnya.
Program MBG juga menempatkan produk lokal sebagai bagian dari rantai pasok, sehingga diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mendorong ekonomi desa melalui kemitraan dengan BUMDes, koperasi, dan pelaku usaha lokal.
Melalui kegiatan di Markas Dakwah Banten ini, para pemangku kepentingan menekankan bahwa MBG bukan hanya program bantuan, tetapi langkah strategis untuk membangun generasi yang sehat, kuat, dan berdaya saing.