Lewat Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Ajak Publik Cegah Stunting

Kamis, 20 Nov 2025 09:50
Kolaborasi DPR dan BGN Dorong Sukses Program Makan Bergizi Gratis di Bekasi. Ist

RINGKASNEWS.ID - Pemerintah terus mengajak masyarakat berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini kembali disosialisasikan di Kota Bekasi sebagai bagian dari penguatan kesadaran pentingnya pemenuhan gizi sejak usia dini.

Sosialisasi MBG digelar di Graha Sativa, Komplek Bulog 1, Pondok Melati, Bekasi, Senin (17/11). Kegiatan tersebut menghadirkan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota Komisi XI DPR RI Muhammad Kholid, serta Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional (BGN) Teguh Supangardi.

Netty menegaskan bahwa MBG merupakan program strategis untuk menyiapkan generasi unggul sekaligus menekan angka stunting. Menurut dia, asupan makanan bergizi bagi anak bukan hanya bantuan sosial, melainkan investasi jangka panjang bagi kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Anak yang bergizi baik akan tumbuh sehat, memiliki daya pikir yang baik, dan siap berkontribusi bagi masa depan bangsa,” ucap Netty.

Ia menjelaskan, DPR RI mengawal pelaksanaan MBG melalui tiga fungsi utama, yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan. Ketiganya dilakukan untuk memastikan program berjalan berkelanjutan, tepat sasaran, serta memenuhi standar keamanan pangan.

Netty juga menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menyukseskan MBG, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, tenaga pendidik, orang tua, hingga petani dan pelaku UMKM.

“Program ini tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan kerja sama semua pihak agar tujuan menekan stunting dan memperkuat kualitas generasi muda bisa tercapai,” katanya.

Hal senada disampaikan Muhammad Kholid. Ia menilai MBG sebagai solusi nyata untuk memperbaiki kualitas gizi anak, khususnya bagi anak usia PAUD hingga SMP serta kelompok masyarakat rentan.

“Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah konkret untuk mencegah stunting. Dengan pengawasan yang kuat dan kolaborasi lintas sektor, kita dapat melahirkan generasi yang lebih sehat dan berprestasi,” ujar Kholid.

Sementara itu, Teguh Supangardi dari BGN menyampaikan bahwa pelaksanaan MBG di Bekasi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Program ini melibatkan petani, nelayan, dan pelaku UMKM lokal sebagai bagian dari rantai pasok penyediaan makanan.

“Selain meningkatkan gizi anak, program ini juga menggerakkan ekonomi daerah dan memperkuat ketahanan pangan,” kata Teguh.

Ia menambahkan, seluruh dapur MBG diwajibkan memenuhi empat standar utama, yakni kecukupan kalori, komposisi gizi seimbang, higienitas, dan keamanan pangan. Masyarakat pun didorong ikut mengawasi pelaksanaan program melalui kanal pelaporan resmi yang disediakan BGN.

“Dengan dukungan bersama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kami optimistis MBG dapat berjalan optimal dan memberi dampak nyata dalam pencegahan stunting,” ujarnya.

Melalui sosialisasi ini, pemerintah berharap kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemenuhan gizi anak semakin meningkat, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam menekan angka stunting secara berkelanjutan.

Berita Terkini