RINGKASNEWS.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali diperkenalkan kepada masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat. Program ini dinilai sebagai langkah penting pemerintah untuk memastikan generasi muda mendapatkan asupan gizi yang cukup pada masa pertumbuhan.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (1/11), dihadiri sejumlah pemangku kepentingan. Hadir Anggota Komisi IX DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Anggota DPRD Kota Bogor Edi Kholki Zaelani, perwakilan Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional Ari Yulianto, serta masyarakat Bogor.
Dalam keterangannya, Neng Eem Marhamah menyebut MBG sebagai langkah nyata pemerintah untuk membangun generasi Indonesia yang sehat, unggul, dan bebas stunting.
“Program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar soal gizi, tetapi juga investasi sosial dan ekonomi. Melalui dapur SPPG, warga sekitar dapat ikut terlibat dalam produksi dan distribusi makanan,” ujarnya.
Neng Eem juga menekankan pentingnya mekanisme pengawasan berbasis masyarakat.
“Saya mengusulkan setiap SPPG memiliki call center pengaduan, sehingga masalah dapat ditangani lebih cepat tanpa memunculkan keresahan,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bogor Edi Kholki Zaelani menyampaikan bahwa dukungan pemerintah daerah diperlukan agar pelaksanaan MBG berjalan optimal. Dari 82 dapur SPPG yang disiapkan di Kota Bogor, sekitar separuhnya telah beroperasi.
“Kami terus mengawal pembangunan dan penyusunan SOP SPPG. Pemerintah daerah dan masyarakat harus memastikan manfaat program ini benar-benar dirasakan warga,” ujarnya.
Ia juga berharap lebih banyak warga sekitar dapur yang dilibatkan dalam operasional sehari-hari agar dampak ekonominya semakin luas.
Perwakilan Badan Gizi Nasional, Ari Yulianto, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2024. Program ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam rangka menyongsong generasi emas 2045.
“Selain memenuhi kebutuhan gizi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, program ini juga menggerakkan ekonomi lokal melalui pemberdayaan produsen dan tenaga kerja di sekitar dapur SPPG,” kata Ari.
Ia menambahkan, pengawasan kualitas makanan akan diperkuat dengan dukungan masyarakat melalui portal pengaduan resmi.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai pelaksanaan MBG. Dengan kerja bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Program ini diharapkan mampu menjadi landasan bagi terwujudnya generasi Indonesia yang lebih sehat dan mandiri secara ekonomi.