RINGKASNEWS.ID - Memperingati satu tahun perjalanan pemerintahan saat ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) menggelar diskusi publik bertajuk “Menakar Janji dan Kenyataan: Setahun Pemerintahan Kita”, pada Senin (20/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di kampus Unindra, Jakarta Selatan, ini menjadi ajang refleksi mahasiswa terhadap capaian, arah kebijakan, dan tantangan yang dihadapi pemerintah selama satu tahun terakhir.
Ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas serta perwakilan organisasi kemahasiswaan lintas kampus di Jabodetabek turut hadir dalam forum tersebut.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unindra, Abdul Wahid mengatakan bahwa diskusi publik ini merupakan bentuk tanggung jawab moral mahasiswa untuk menilai jalannya pemerintahan secara kritis namun objektif.
“Forum ini bukan sekadar ajang kritik, melainkan ruang refleksi bersama untuk melihat sejauh mana janji-janji politik pemerintah telah diwujudkan. Kami ingin menghadirkan pandangan yang konstruktif dan berbasis fakta,” ujar Abdul Wahid.
Ia menambahkan, mahasiswa perlu terus berperan aktif dalam menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai prinsip konstitusi dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Lewat forum seperti ini, kami berharap muncul gagasan dan rekomendasi yang bisa menjadi masukan bagi pemerintah,” tambahnya.
Diskusi berlangsung dinamis dengan menghadirkan berbagai pandangan dari narasumber dan organisasi kemahasiswaan. Beragam isu strategis dibahas, mulai dari stabilitas politik, kesejahteraan masyarakat, kebebasan berpendapat, hingga arah pembangunan ekonomi nasional.
Selain menjadi ruang refleksi, kegiatan ini juga menegaskan peran kampus sebagai pusat pemikiran dan kontrol sosial terhadap kebijakan publik.
“Kami ingin menjadikan Unindra sebagai ruang dialog terbuka yang sehat dan argumentatif. Mahasiswa tidak hanya mengamati, tapi juga menjadi bagian dari solusi,” tutur Abdul Wahid.
BEM Unindra berencana merangkum hasil diskusi publik ini dalam bentuk rekomendasi tertulis yang akan disampaikan kepada pemerintah sebagai bentuk kontribusi mahasiswa dalam memperkuat demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.