Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Perkuat Generasi Sehat di Lumajang

Senin, 20 Oct 2025 13:17
Anggota DPR RI bersama perwakilan Badan Gizi Nasional dan masyarakat Lumajang berfoto bersama usai sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Gedung Nararya Kirana, Jumat (17/10). Ist

RINGKASNEWS.ID - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan oleh DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung Nararya Kirana, Kabupaten Lumajang, Jumat (17/10).

Program ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.

Kegiatan tersebut dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK, perwakilan Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Mochamad Halim, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Dalam paparannya, Netty Prasetiyani menegaskan pentingnya pemenuhan gizi sejak masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yakni sejak kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Menurutnya, periode ini menjadi kunci dalam mencegah stunting dan memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.

“Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi sejak awal kehidupan, dampaknya bisa permanen. Anak berisiko stunting, daya pikirnya rendah, dan sulit berdaya saing di masa depan,” ujar Netty.

Ia juga menekankan peran penting ibu dalam memastikan anak mendapat asupan bergizi seimbang dari bahan pangan lokal serta aktif memanfaatkan layanan kesehatan.

“Kunci utama ada di rumah tangga. Ibu-ibu di Lumajang punya peran besar memastikan anak-anak tumbuh sehat dan kuat,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK menyebut program MBG sebagai investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi masa depan yang tangguh.

Menurutnya, MBG bukan sekadar penyediaan makanan bergizi, melainkan juga upaya membangun kemandirian ekonomi daerah.

“Kita ingin anak-anak tumbuh sehat dari hasil bumi sendiri. Ini bukan hanya soal gizi, tapi juga tentang kemandirian ekonomi Lumajang,” kata Amin.

Ia menambahkan, pelibatan petani dan pelaku UMKM lokal penting agar bahan pangan yang digunakan berasal dari sumber berkualitas di daerah.

Dari sisi pelaksanaan, perwakilan BGN Mochamad Halim menjelaskan, program MBG berpedoman pada empat standar utama: kecukupan kalori, gizi seimbang, keamanan pangan, dan pemanfaatan bahan pangan lokal.

“Program ini tidak sekadar memberi makan, tapi menjadi bagian dari strategi nasional membangun generasi emas 2045,” ujar Halim.

Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dan pengawasan digital melalui portal resmi BGN untuk menjamin transparansi dan keberlanjutan program.

Sosialisasi MBG di Lumajang berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari masyarakat, terutama para ibu.

Para narasumber sepakat bahwa kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan masyarakat menjadi kunci agar program MBG benar-benar membawa manfaat nyata bagi generasi penerus, sekaligus memperkuat ketahanan gizi dan ekonomi lokal. (Adv)

Berita Terkini